Sunday 17 August 2014

Perlunya Rontgen Posisi dan Rencana Keuangan secara Berkala

Saya dahulu sangat buta akan pengelolaan keuangan. Awalnya yang saya tahu, belajar yang rajin, nanti bekerja dengan gaji tinggi. Langkah selanjutnya beli rumah, beli kendaraan dan menikah. Punya anak dan seterusnya seterusnya.
Dalam perjalanan waktu ternyata, hatiku tergerak masih banyak di sekitar  saya yang tidak bisa mewujdukan skenario idaman orang tua tersebut. Ada beberapa kondisi kenalan, saudara atau kerabat dalam memenuhi kebutuhan dan membelanjakan pendapatannya.  Ada 3 pola yang sering saya temui, yaitu :

  • Hidup Pas -pasan
Belum lagi soal kesulitan beljar, belum lagi biaya sekolah yang tak tergapai. Dengan  keterbatasan pendidikan yang digapai, pekerjaan yang diperoleh pun terbatas. Gaji yang diterima (kadang sekitar UMR=upah minimum regional) tidak bisa memnuhi kebutuhan dasar hidup apalagi yang diberikan makan tidak hanya dirinya sendiri. Orang tua yang sudah pensiun, adik-adik yang amsih sekolah dan belum lagi anggota keluarga lain. Jangankan rumah atau motor, untuk mencukupi kehidupan keluarga pun tidak mencukupi.


  • Hidup Penuh Hutang
Di sisi lain, ada seorang teman yang mempunyai pendidikan cukup baik dan berhasil meraih gelar sarjana dari pendidiakn tinggi yang ternama. Namun ternyata sebagai seorang karyawan, yang memperoleh pendapatan regular tiap akhir atau awal bulan, hitung-hitungannya tidak mencukupi. Memang untuk makan pribadi dan keluarga mencukupi, namun untuk kebutuhan baju, alat telekomunikasi, belum algi rumah dan motor membutuhkan bantuan pihak lain. Dalam jaman modern ini, bantuan yang biasanya tersedeia adalah bank yang memberikan kredit dalam banyak rupa. Bisa berbentuk kartu kredit, KTA (Kredit tanpa Agunan), KPR (Kredit Kepemilikan Rumah)


  • Ketidakpastian Pendapatan

Kebebasan dalam mengatur diri dan memperoleh pendapatan dilakukan dengan cara berwira usaha.  Namun demikian seperti statistik menyatakan 50% usaha tutup pada tahun pertama, dan dalam 5 tahun paling tinggi hanya 10% usaha yang masih bertahan, pejuang yang mulai berwirausaha mendapatkan pengalaman serupa. Ketika memulai usaha mendapatkan pengalaman dalam ketidak pastian usaha yang dijalankan, di lain pihak pendapatan yang diperoleh menajdi tidak pasti. Bukannya pendapatan yang diperoleh tetapi modal yang ditanamkan bisa tergerus bahkan hanyut dimakan waktu.

Dalam menjajalani hidup ini ketiga pola tersebut sungguh nyata sering ditemui. Satu yang  perlu dilakukan adalah secara berkala melakukan rontgen berkala atas kondisi keuangan pribadi. Selain mengetahui posisi keuangan saat ini, bisa merencanakan keuangan di masa depan. Apabila rontgen dilakukan secara berkala tentunya dapat dievaluias dan diperbaiki kondisi keuangan menjadi lebih baik.

Secara garis besar, dalam proses rontgen yang perlu diperoleh adalah informasi keuangan berikut :

  1. Dari mana saja sumber pendapatan tiap bulan/ tahunan ? Berapa besarnyabaik yang berkala dan perkiraannya pendaptan yang insidentil ? Secara garis besar pendapatan berasal dari active, massive dan passive income.

  2. Berapa pengeluaran dasar (basic) yang diperlukan seperti untuk makan, transportasi, komunikasi dan kebutuhan harian ?

  3. Pos mana saja yang diperlukan untuk tetap hidup sederhana, yaitu semacam penyederhanaan pengeluaran bekala ?

  4. Pos untuk bersenang-senang, berwisata dalam area domestik yang sederhana, menonton, tour  kuliner mencari makanan yang disukai atau menajlankan hobby yang pengeluarannya masih bisa dicukupi dari penghasilan selama ini ? Sebaiknya maksimal untuk pos ini 10% dari pendapatan yang diperoleh.

  5. Porsentasi untuk pos kegiatan sosial. Seperti halnya pemberian tangan kiri, tangan kanan tidak perlu tahu. Pos ini sebaiknya dimaksudkan hanya untuk memberi dan tidak perlu alasan atau penjelasan apapun perlu adanya pos ini, yang penting pos kegiatan sosial ini berguna buat penerima. Porsentase bisa bervariasi paling realistis antara 5 sampai 10% dans ebaiknya secara berkala tetap disisihkan, bukan disisakan.

  6. Bagaimana pengelolaan kredit atau hutang ?

  7. Bagaimana road map untuk mencapai finansial freedom, baik dalam tujuan dan prosesnya termasuk pengungkit yang dipergunakan ?

  8. Bagiamana tahapan dalam berinvestasi, pemahaman, pelaksanaan dan evaluasi untuk mencapai finansial freedom dalam waktu yang telah digariskan ? Mungkinakan bisa mencapai finansial freedom atau hanya memenuhi kebutuhan dasar saja ?

Demikian pentingnya rongten atau pemeriksaan kondisi dan rencana keuangan, supaya tidak menjadi salah satu dari 3 golongan pribadi di atas. Secara lebih sedikit detail berikut link-link tulisan saya yang bisa dibaca. Mudah-mudahan terbantu. Nantikan tulisan yang lebih rinci dan buku sebagai langkah pengalaman sederhana yang pernah dijalani.

Sukses buat Anda semua untuk menjadi pribadi yang bisa hidup bahagia di hati dan di sisi keuangan dalam mencapai misi kehidupan dan panggilan.

Semoga !!!

Rontgen Secara Berkala

Sumber Pendapatan : Active,  Massive Income dan Passive



Pengelolaan Pengeluaran



  • Sisihkan sebagian pendapatan untuk kegiatan sosial

  • Pengeluaran untuk liburan buat pribadi

  • Batasi penggunaan kartu kredit




  • Tujuan dan Proses Pengelolaan Keuangan



    Investasi






    No comments:

    Post a Comment