Sunday 17 August 2014

Investasi sejak Dini dan Berkala

Investasi kata yang mulai dikenal di kuping kita semua. Sumber pendapatan tiap orang dan keluarga berbeda-beda, ada dari gaji, pensiunan, usaha, deposito, saham, reksa dana, hasil sewa rumah, hak cipta dan lain sebagainya. Umumnya orang berfikir untuk saat ini dan masa depan. Ada saja kebutuhan yang tak terduga dan cukup besar yang perlu dipenuhi di masa depan seperti : beli motor, sewa rumah, beli mobil, beli rumah, menikah, sekolahkan putra-putri, jaga-jaga jika sakit dan kebutuhan besar lainnya.
Untuk itulah diperlukan investasi, yaitu kelebihan pendapatan dikurangi biaya/pengeluaran bulanan ditabung atau di-investasikan dalam instrumen investasi. Tulisan ini tidak membahas jenis instrumen investasinya melainkan dari baner di bawah ini :
13920227361548168561
sumber : buatan / olahan sendiri, ibprabowo twitter @browox
Anda tentunya penasaran dan bertanya beberapa pertanyaan berikut :

  • Apa untungnya investasi sejak DINI dan BERKALA ?

  • Mengapa perlu saat ini ?

  • Memang mulai dari Rp. 10 ribu bisa ?

Mari melihat ilustrasi di bawah ini, jika investasi per bulan dimulai dari Rp. 250.000. Ada 3 orang si A, si B dan si C.

  1. Si A mulai investasi sejak umur 20 tahun tiap bulan Rp. 250 ribu sampai umur 60 tahun. Dalam waktu 40 tahun di umur 60 tahun si A memiliki Rp. 383 juta jika diinvestasikan dengan tingkat keuntungan 5%, bandingkan jika diinvestasikan dengan tingkat keuntungan 10% di usia 60 tahun memiliki Rp. 1.594 juta. Nilai investasinya dalam 40 tahun bisa beda Rp. 1.594 juta / Rp. 383 juta = 4 kalinya. Jadi instrumen investasi dengan tingkat investasi (bunga, pengungkit investasi lebih tinggi)   2 kalinya saja ( 5% vs 10%) dalam 40 tahun bisa beda 4 kalinya.

  2. Si B mulai investasi di usia 35 tahun dan hanya bertahan 15 tahun sampai umur 50 tahun tiap bulan investasi Rp. 250 ribu rupiah. Dana si B di saat usia 60 tahun seebsar Rp. 109 juta (tingkat investasi 5%) dan Rp. 271 juta (10%). Dalam 15 tahun perbedaan  hasilnya hampir 2,5 kalinya.

  3. Si C terlamabat baru investasi berkala tiap bulan Rp. 250 ribu di usia 40 tahun selama 20 tahun sampai umur 60 tahun. Di usia 60 tahun si C memiliki Rp. 103 juta (5%) atau Rp. 191 juta (10%). Perbedaan 10 % dan 5% adalah kelipatan 1,85 kalinya.

13920228011109446712
sumber : buatan / olahan sendiri, ibprabowo twitter @browox
Bagaimana dapat uang Rp. 250 ribu ? Mari kita ilustrasikan seperti baner di atas, anggap tiap hari menyisihkan Rp. 10 ribu alias dari penghematan kegiatan harian disihkan RP. 10 ribu, jika dianggap dalam 30 / 31 hari  cukup disiplin selama 25 hari dalam sebulan ada uang idle (tidak terpakai) bisa di-investasikan sebesar Rp. 10 ribu x 25 = RP. 250.000. Uang inilah yang kemudian diinvestasikan dalam bentuk instrumen investasi pilihan. Soal hasil 5% atau 10% hanya ilustrasi dan ternyata hasil 5% atau 10% adalah situasi yang real dan dimungkinkan.

Selain gambaran di atas ada 3 hal yang bisa disimpulkan di sini yaitu :

  • Hasil investasi si A lebih dini usia 20 tahun dan lebih panjang jangka waktu 40 tahun, hasilnya paling besar misalnya untuk tingkat investasi 5% : Rp. 383jt dibandingkan berturutan Rp. 109 juta dan 103 juta.

  • Hasil investasi B ( usia 35 tahun, 15 tahun investasi) lebih dini dari C (usia 40 tahun, 20 tahun investasi), hasilnya hasil investasi si B lebih besar dari hasil investasi si C ( Rp. 109 juta vs 103 juta untuk 5%)  dan (Rp. 271 juta vs Rp. 191 juta untuk 10%).

  • Investasi lebih Dini dan berkala ini bisa dimulai dari denominasi (pecahan) kecil saja dalam hal ini Rp. 250 ribu per bulan ( Rp. 10 ribu per hari). Jika Anda ingin lebih besr tentu lebih baik lagi.

Maka terjawab sudah sebaiknya Investasi sejak DINI dan BERKALA, jika belum INVESTASI SAAT INI, jika perlu mulai dari Rp. 10 ribu per hari atau sekitar RP. 250 ribu per bulan.
Selamat mempertimbangkan. Salam.

1 comment: